Category: PUISI
Kuasa Anak Rantau
Raja mana yang mampu meninggalkan siangasananya ? Ratu mana yang berkeliaran mencari sebutir nasi ? Adakah yang lebih kuasa, dari...
Muhasabah Diri
Terpancar nan indah dirimu Aura yang tak pernah pudar dari wajahmu Keteduhan dari kata-kata yang lembut
Senja yang Pilu
Menggelitik manja, Adakah senja tahu, Bahwa aku merenjana
Pancasila Telah Koma
Jika adil hanya soal mereka Gunanya apa kau minta kami bersuar Jika hukum sengaja dipajang Untuk apa kami mati menggelandang
Sayap-sayap Asa
Telah terkirim semoga untuk disegerakan Bahkan berkali-kali mengalir bersama rinai air mata Pula dengan peluh yang bercucuran
Bila Memang Sedang Sakit
Aku berbicara denganmu Duhai hati yang sedang menangis pilu Apa air matamu menetes karena bunga
Ketika Senja Tak lagi Jingga
Senja... Yah.... Hari ini mulai senja
Yang Pernah Singgah
Tak ada yang pernah salah atas sebuah perasaan
Sang Bendera
Berjalan dalam liku setiap penjuru negeri Sang merah putih gagah berkibar di tepian jalan Berjuta punggawa mendongak hormat melihatnya...
Sebutir Pasir Itu Aku
Biarkan yang terbaik menjadi yang terindah Apa dayaku tuk menyulap sebutir pasir menjadikannya intan
Sebait Doa Untuk Bunga
Terpikir olehku mungkin bunga itu kehausan atas alam yang gersang Tapi kutanya kemudian jawabnya aku setiap hari minum dari dasar...
Maaf Diam-Diam Akupun Membunuh Rasa Ini
Entah awalnya dari mana rasa ini ada Entah kapan rasa ini mulai berubah
Senyap di Ibu Kota
Karya: Nuela Maahury Sembunyilah dikesunyian Jika memang melegakan Beradulah di keramaian
Jalan Tuhan
Ku berjalan menelurusi lorong penuh riuh para pekerja Suara musik syahdu perlahan mulai menampakkan wujudnya
Untukmu Pendusta
Selalu saja ia mengejawantahkan iya Namun apa, semua berlumur dusta Iya, sekarang..